Sabtu, 23 September 2017

SOAL-SOAL ULANGAN BAB 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelasakan perbedaan antara ideologi tertutup dengan ideologi terbuka1
2. Sebutkan tiga diemesi ideologi menurut Alfian!
3. Sebutkan tiga tokoh nasionalis yang mengutarakan ide-ide pokok dasar negara RI pada sidang BPUPKI pertama!
4. Sebutkan tuga hasil sidang PPKI yang pertama, tanggal 18 Agustus 1945!
5. Jelaskanperbedaan antara rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta dengan rumusan dasar negara dalam Pembukaan UUD 1945!
6. Apakah yang dimaksud dengan pengamalan Pancasila secara objektif?
7. Siapakah yang menegsahkan UUD 1945?
8. Apakah hakikat pembangunan nasional?
9. Apakah yang dimaksud denagan nilai praktis?
10. Siapakah yang mencetuskan istilah Pancasila?

Minggu, 10 September 2017

Latihan Soal-Soal.



LATIHAN SOAL-SOAL!
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e.
1.   Secara etimologi, nilai (value) berasal dari kata Latin yaitu dari kata .....
       a. valer   b. valere    c. valel    d. valel      e. valeren
2.    Di dalam tata kehidupan bernegara, ada tiga nilai yang meliputi nilai .....
       a. dasar, instrumental dan praktis
       b. dasar, instrumental dan normatif
       c. dasar, instumental dan realitas
       d. dasar, instrumental dan idealisme
       e.  idealisme, normatif dan praktis
3.   Pelaksanaan umum dari nilai-nilai dasar disebut ....
      a. nilai dasar           c. nilai praktis         e. nilai normatif
      b. nilai idealisme   d. nilai instrumental
4.   Nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan disebut ....
      a. nilai dasar            c. nilai praktis        e. nilai normatif
      b. nilai idealisme    d. nilai instrumental
5.  Sumber nilai dari kehidupan manusia adalah .....
      a. Ketuhanan yang Maha Esa
      b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
      c. Persatuan Indonesia
      d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
          kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
      e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
6.  Tidak membedakan warna kulit, suku, dan agama, merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila 
      sila ....
      a. Ketuhanan yang Maha Esa
      b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
      c. Persatuan Indonesia
      d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
          kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
      e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
7.  Paradigma Pembangunan negara Indonesia adalah ...
      a. Garuda Pancasila       c. BTI                      e. Pancasila
      b. Lambang negara        d. Burung Garuda
8.   Hakikat pembangunan nasional adalah ....
      a. Pembangunan negara seutuhnya
      b. Pembangunan masyarakat seutuhnya
      c. Pembangunan bangsa seutuhnya
      d. Pembangunan warga negara seutuhnya
      e. Pembangunan Indonesia seutuhnya dengan
          Pancasila sebagai pedomannya
9.   Mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju 
      dalam wadah NKRI, merupakan  pengertian ....
       a. Makna pembangunan nasional
       b. Arti pembangunan nasional
       c. Misi pembangunan nasional
       d. Visi pembangunan nasional
       e. Pengertian pembangunan nasional
10. Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
       bernegara, merupakan bagian dari ....
       a. Makna pembangunan nasional
       b. Arti pembangunan nasional
       c. Misi pembangunan nasional
       d. Visi pembangunan nasional
       e. Pengertian pembangunan nasional
11. Setiap warga negara harus tunduk pada hukum, dan apabila ada yang melanggar mendapat sanksi
        hukum. Hal ini merupakan pengertian dari ....
        a. hukum nasioanal    c. hukum negara         e. supremasi
        b. hukum pidana        d. supremasi hukum
12. Nilai yang berasal dari budaya bangsa Indonesiasendiri, disebut nilai ...
      a. nilai dasar     c. nilai instrumental     e. nilai realitas
      b. nilai praksis  d. nilai normatif      
13. Sejauh mana kita memaknai nilai-nilai yangterkandung dalam Pancasila, dan diterapkan dalam
       kehidupan sehari-hari, merupakan pengertian ....
       a. Sikap positif terhadap hukum
       b. Sikap positif terhadap negara
       c. Sikap positif terhadap garuda pancasila
       d. Sikap positif terhadap pancasila
       e. Sikap positif terhadap nilai-nilai pancasila
14. Melaksanakan dan mentaati peraturan perundang-undangan sesuai norma hukum negara yang
       berlandaskan pancasila, disebut pengamalan pancasila secara ....
       a. subjektif                   c. praksis              e. normatif
       b. objektif                    d. hukum
15. Menjalankan nilai-nilai pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok 
      sebagai pedoman bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, 
      disebut pengalaman pancasila secara ....
      a. subjektif                   c. praksis              e. normatif
       b. objektif                    d. hukum
16. Pelanggaran terhadap norma etik tidak mendapat sanksi hukum, melainkan sanksi dari ....
      a. pemerintah                c. negara              e. Tuhan
      b. diri sendiri                d. masyarakat
17. Pengamalan secara subjektif merupakan konsekuensi dari mewujudkan nilai dasar pancasila
       sebagai norma ....
       a. etik berbangsa dan bermasyarakat 
       b. etik berbangsa dan bernegara
       c. etik bernegara dan bermasyarakat
       d. etik bernegara dan beragama
       e. etik bermasyarakat dan beragama
18. Sikap posistif warga negara terhadap pancasila didasari oleh ....
       a. manfaat pancasila                d. tujuan pancasila
       b. dasar negara pancasila         e. fungsi pancasila
       c. sila-sila pancasila
19. Sifat yang mendasari pada kepentingan diri sendiri  yang paling benar adalah ....
       a. ektrimisme             d. egoisme          e. fanatisme
       b. individualisme       e. chauvinisme
20. Paham yang mengutamakan kelompok dan  golongan, disebut .....
      a. chauvinisme         c. primordialisme       e. rasialisme
       b. eksklusivisme           d. individualisme

Minggu, 03 September 2017

2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan



2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
            Paradigma berarti cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara memecahkan masalah yang dianut suatu masyarakat pada masa tertentu. Dalam pembangunan nasional, Pancasila adalah paradigma, karena dijadikan landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai setiap program pembangunan negara Republik Idonesia.

a. Makna dan Hakikat Pembangunan Nasional
            Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan yang dimasud adalah melindungi segenap bangsa Indoneisa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan Indonesia seutuhnya dengan Pancasila sebagai pedoman.

b. Misi Pembangunan Nasioanal
            Visinya adalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah negara Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan berdisiplin.

c. Misi Pembangunan Nasioanal
            Untuk mewujudkan Visi pembangunan nasional, Misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
(1)   Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
       bernegara.
(2)  Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
       bernegara.
(3)  Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan
       kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan
       persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
(3)   Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan
       kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan
       persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
(4)  Penjaminan kondisi aman, damai, tertib, dan tentram.
(5)  Perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak
       asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.
(6)  Perwujudan kehidupan soaial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya
       tahan terhadap globalisasi.
(7)  Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha
       kecil, menengah, dan koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan
       yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan, sumber daya alam, dan sumber
       daya manusia yang produktif, mandiri maju, berdaya saing, dan berwaawasan
       lingkungan.
(8)  Perwujudan ekonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan
       Pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(9)   Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai dengan meningkatnya kualitas
        kehidupan yang layak dan bermartabat serta perhatian utama pada tercukupinya
        kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja).
(10) Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya
        guna, produktif, transparan, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme.
(11) Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna
        memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat,
        berdisiplin, bertanggung jawab, berketrampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan
        teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia. 
(12) Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi
        kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.

Jumat, 01 September 2017

1. Pancasila sebagai Sumber Nilai



B. PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI DAN PARADIGMA PEMBANGUNAN

1. Pancasila sebagai Sumber Nilai
            Secara etimologis, nilai (value) berasal dari kata Latin valere yang berarti berharga, baik, dan berguna. Secara sederhana, nilai (value) adalah sesuatu yang berharga, baik, dan berguna bagi manusia. Nilai merupakan suatu penghargaan atau kualitas suatu hal yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia.

a. Nilai-nilai Kehidupan Bernegara
            Di dalam tata nilai kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumnetal, dan nilai praktis. Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultur atau budaya yang berasal dari budaya bangsa Indonesia itu sendiri.
            Nilai instrumnetal adalah pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud norma sosial atau norma hukum, yang selanjutnya terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan, tempat, dan waktu. Walaupun lebih rendah dari nilai dasar, nilai ini tidak kalah penting karena dapat mewujudkan nilai dasar menjadi konkret dan sesuai dengan perkembangan zaman. Nilai instrumnetal merupakan tafsir positif terhadap nilai dasar yang umum.
            Nilai praktis adalah nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan. Semangat nilai praktis seyogyanya sama dengan semangat nilai dasar dan nilai instrumental. Nilai praktis merupakan bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh-sungguh hidup dalam masyarakat atau tidak.

b. Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa
            Sumber nilai kehidupan bangsa Indonesia adalah sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini merupakan norma dasar yang mengatur hubungan manusia sebagai individu dananggota kelompok dengan sesamanya, negara, pemerintah, serta bangsa lain di dunia. Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai, mnedasari, dan memimpin perwujudan kemampuan yang adil dan berdab persatuan Indonesia yang berdaulat penuh dan bersifat kerakyatan/perwakilan guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
            Di dalam Pancasila, terkandug nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilia ideal, nilai material, nilai estetis, nilai sosial, dan nilai religius atau keagamaan.
Nialai lain dalam Pancasila adalah nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Niali-nilai dalam sila-sila Pancasila antara lain sebagai berikut:
(1) Ketuhana Yang Maha Esa
      (a) Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
      (b) Membin kerja sama dan toleransi di antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan
           kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
      (a) Tidak membedakan warna kulit, suku, dan agama.
      (b) Menghormati bangsa lain.
      (c) Bekerja sama dengan bangsa lain.
      (d) Menjinjing tinggi nilaikemanusiaan.
(3) Persatuan Indoneisa
      (a) Menempatka persatuan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
      (b) Menempatkan keselamatan Bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
           golongan.
      (c) Bangga berkebangsaan Indonesia.
      (d) Memajukan pergaulan demi persatuan bangsa.
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
      permusyawaratan/perwakilan.
(a)    Mengakui bahwa setiap manusia memiliki kedududkan dan hak yang sama.
(b)   Melasanakan keputusan bersama dengan penuh tanggung jawab dan itikad baik.
(c)    Mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai kebenaran dan keadilan.
(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
      (a) Adanya hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
            kehidupan bermasyarakat, berbangsa, atau dalam kehidupan sehari-hari demi
            kehidupan bernegara. 
      (b) Menjunjung tinggi sifat dan suasana gotong royong berdasarkan kekeluargaan