Budaya Politik
Partisipan
a.
Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik partisipatif atau
disebut juga budaya politik demokrasi adalah suatu kumpulan sistem
keyakinan, sikap, norma, persepsi dan sejenisnya, yang menopang terwujudnya
partisipasi. Untuk terwujudnya partisipasi itu warga negara harus yakin
akan kompetensinya untuk terlibat dalam proses politik dan pemerintah
memperhatikan kepentingan rakyat agar rakyat tidak kecewa dan apatis terhadap
pemerintah.
b.
Ramlan Surbakti,
partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan
segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. Ciri-cirinya
adalah :
ü Perilaku warga negara yang bisa
diamati bukan batiniah (sikap dan orientasi).
ü Perilaku atau kegiatan itu
mem,pengaruhi pemerintah (pemegang kebijakan)
ü Kegiatan atau prilaku yang gagal
ataupun berhasil termasuk partisipasi politik.
ü Kedgiatan mempengaruhui pemerintah
dapat dilakukan secara :Langsung yaitu individu tidak menggunakan perantara
dalam memepengaruhi pemerintah. Tak langsung yaitu menggunakan pihak lain yang
dapat meyakinkan pemerintah.
ü Kegiatan mempengaruhi pemerintah
dapat dilakukan dengan prosedur wajar (konvensional) tidak berupa
kekerasan (nonviolence) seperti : ikut memeilih dalam pemilihan
umum,mengajukan petisi, melakukan kontak tatap muka, menulis surat, dll,dan ada
yang melalui cara –cara diluar prosedur yang wajar (tidak Konvensional)
dan berupa kekerasan (violence), seperti : demonstrasi (unjuk rasa),
pembangkangan halus (golput),hura-hura, mogok, serangan senjata,
gerakan-gerakan politik, dan revolusi, kudeta, makar,dll
c.
Prof. Dr.
Miriam Budiardjo, partisipasi politik adalah kegiatan seseorang dalampartai
plitik yang mencakup semua kegiatamnnsukarela dimana seseorang turut dalam
proses pemilihan pemimpin plitik dan turut langsung atau tidak lanmgsung
dalam pembentukan kebijakan umum.
F. Partai Politik
a.
Prof. Dr.
Miriam Budiardjo, partai plitik adalah organisasi atau golongan yang berusaha
untuk memperoleh dan menggunakan kekuasaan.
b.
Sigmund
Neuman,
partai politik adalah organisasi tempat kegiatan politik yang berusaha untuk
menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar
persaingan melawan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang tidak
sepaham.
c.
Carl J.
Friedrich,
partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan
tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan
partainya sehingga penguasaan itu memberikan mamfaat kepada anggota partainya
baik bersifat ideal maupun material.
G. Fungsi Partai Politik
a.
Sarana
komunikasi politik, yaitu penyalur aspirasi pendapat rakyat, menggabungkan
berbagai macam kepentingan dan merumuskan kepentingan yang menjadi dasar
kebijaksanaannya. Upaya Partai politik dalah mencapai fungsi ini adalah :
ü Memperjuangkan aspirasi rakyat agar
menjadi kebijaksanaan umum oleh pemerintah
ü Menyebarluaskan rencana-rencana dan
kebijaksanaan pemerintah
ü Perantara (broker) dalam suatu bursa
ide-ide
Bagi
pemerintah bertindak sebagai alat pendengar, sedangkan bagi warga
masyarakat sebagai pengeras suara.
b.
Sarana
Sosialisasi Politik, yaitusarana untuk memmberikan penanaman nilai-nilai,
norma, dan sikap serta orientasi terhadap fenomena politik tertentu.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai fungsi ini adalah :
ü Penguasaan pemerintah dengan
memenangkan setiap pemilih
ü Menciptakan image bahwa ia
memperjuangkan kepentingan umum
ü Menanamkan solidaritas dan tanggung
jawab terhadap para anggotanya maupun anggota lain
c.
Sarana
Rekrutmen Politik, yaitu mencari dan mengajakorang berbakat untuk turut aktif
dalam kegiatan plitik. Dengan demikian memperluas partisipasi
politik. Upaya yang dilakukan parpol adalah :
ü Melalui kontak pribadi maupun
persuasi
ü Menarik golongan muda untuk didddik
menjadi kader di masa depan
d.
Sarana
Pengatur Konplik, yaitu mengatasi berbagai macam konplik yang muncul sebagai
konsekuensi dari negara demokrasi yang di dalamnya terdapat ersaingan dan
perbedaan pendapat. Biasanya masalah tersebut cukup mengganggu stabilitas
nasional. Hal ini mungkin saja dimunculkan oleh kelompok tertentu
untukkepentingan ppularitasnya. Upaya yang dilakukan partai politik
adalah :
Bilaanggta partai plitikyang memberikan informasi justru
menimbulkan kegelisahan dan perpecahan masyarakat,pimpinan partai politik harus
segera klarifikasi atau diselesaikan dengan baik.
Adanya kemungkinsn anggota partai plitik lebih mengejar
kepentingan pribadi/golongannya, sehingga berakibat terjadi pengkotakan
politik atau konplik yangbharus segera diselesaikan dengan tuntas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar